dandelion

Rabu, 17 Februari 2010

Entah Bagaimana ku Merangkainya


Tak ada yang tau bagaimana merangkai suatu hal yang tak pasti. Tak tau akhirnya bahkan mengawalinya pun tak bisa. Mungkin itu lah gambaran kehidupan manusia yang tak beragama. Entah bagaimana mereka bisa merangkai hidupnya di bumi-Nya tanpa tahu apa tujuannya. Jangankan merangkainya, untuk melihat apa yang perlu dirangkai saja tak bisa. Paling hanya menuruti hawa nafsunya semata. Yang halal jadi haram, yang haram jadi halal, yang baik jadi buruk yang buruk jadi baik. Dan beruntunglah orang-orang yang terlahir menjadi seorang muslim. Karena nikmat muslim,-beragama islam- yang membuat kita tahu bagaimana merangkai kehidupan di dunia.

Sekarang yang jadi masalahnya bagaimana ku merangkainya. Apa asal-asalan saja. Bagai merangkai sebuah manik di atas kain putih. Sebuah manik itu,-walau hanya sebuah- untuk memasangkan sebuah manik saja butuh berfikir, menentukan tempat yang bagus, kemudian menjahitnya dengan hati-hati dan halus. Kemudian manik berikutnya, disesuaikan dengan manik sebelumnya lalu dirangkai lagi dan dijahit serapi mungkin. Begitu seterusnya hingga manik-manik tadi menjadi sebuah rangkaian gambar bunga yang sungguh indah dan berkilau. Kilaunya menyejukkan siapa pun yang melihat, design sangat teratur dan rapi dan keindahannya sungguh luar biasa.

Begitu pula kita rangkai kehidupan dunia, penuh dengan hati-hati di setip buahnya, disetiap harinya, di setiap jamnya bahkan di setiap detiknya. Perlu perencanaan sebelumnya, butuh ide untuk menempatkan diri kita. Dimana n bagaimana seharusnya kita hidup di dunia. Mengawali semuanya dengan penuh kehati-hatian dan penuh perencanaan. Karena kita semua inginkan keindahan surga-Nya
Rata Penuh

Andai Kau Tahu IBU.....

Ibu andaikan kau tahu…

Kini ku tahu dimana jalanku

Ku tahu apa tujuan hidup ku

Ku tahu apa kewajibanku

Ku tahu bahwa manusia diciptakan oleh Allah untuk beribadah da jadi khalifah di bumiNya

Ibu andai kau tahu

Kini aku sudah bertambah dewasa

walau sering di depan mu ku selalu terlihat manja

Ibu andai kau tahu

Kini perjalanan ku mulai berliku

Masalah dan ujian kadang menghambatku

Ibu andai kau tahu

Kini sudah sejauh ini aku dapat melangkah

Baru sejauh ini aku sanggup buktikan pada mu bahwa aku bisa

Baru sejauh ini aku bisa tunjukan bahwa aku mampu membawa

Membawa hidupku menuju tujuanku

Ibu andai kau tau

Aku memang bukan orang besar tapi sedang berusaha berpikir besar jauh kedepan

Ibu andai kau tahu

Semua jalan dan tujuan hidupku sudah Nampak jelas di dalam hatiku

Apa ibu tahu?

Apa reaksi ibu jika ibu tahu….

Jika ibu tau aku kini punya segudang aktifitas dikampusku

Bukan hanya kuliah saja ibu, maaf ku tak bercerita padamu

Hanya kukatakan “kegiatan kampus” saja

Jika ibu tau aku kini mengikuti banyak wajihah dan amanah

Bukan amanah belajar saja ibu, tapi amanah lain yang tak kalah pentingnya

Hanya ku bilang “kegiatan kampus” saja

Jika ibu tau kini ku punya banyak teman dan saudara sesama muslim, ikhwahfillah

Tak hanya sekedar teman biasa, namun teman penuntunku ke surga

Hanya ku sampaikan “teman kuliah” saja

Percayakah engkau ibu,..di luar sana aku berusaha jadi wanita yang mandiri tak manja

Di luar sana aku berusaha jadi pemimpin-pemimpin kecil dan tak lagi merenggek meminta

Di luar sana aku berusaha menjadi muslimah yang taat tak lagi malas

Ibu ku ingin kau tahu semua kehidupanku

Ku ingin kau tahu semua perjalanan ku

Ku ingin kau mendukungku

Rindu IBu…

Namun enggan ku bercerita semua itu padamu

karena tahu kekhawatiranmu

Karena tau besarnya kasih sayang mu

Karena tahu betapa pedulinya engkau padaku

Karena begitu besar penjagaanmu

Aku tau itu, karena ibu sangat mencintai ku

Sayang ibu tak paham jalanku aku pun tak sanggup berkata padamu ibu

Sayang ibu tak mengerti kegiatanku dan lemahnya aku tak pandai memberitahumu

Sayang ibu tak melihat langkahku dan parahnya aku tak menunjukkannya padamu

Allah ampunilah aku dan kedua orang tua ku….

Ibu andai kau tahu

Terkadang aku sedih, saat kau tak bangga dengan hijabku

Namun engkau tak pernah melarangku

Terkadang aku sedih, saat kau tak senang dengan aktifitasku

Namun engkau tak pernah melarangku -dan kan ku jelaskan semua kegiatanku-

Terkadang ku kecewa saat kau bangga bercerita kekasih putri tetangga

Namun engkau tak pernah memaksaku -dan kan kubuktikan bhwa yg halal hny pernikahan saja-

Terkadang aku kecewa, saat kau tak percaya kata-kata ku

Namun kau berusaha menyerahkan semua keputusan kembali kepada ku -dan aku takkan menyia siakan kepercayaan mu-

Aku sedih saat kau mengira aku mengikuti aliran2 khusus, sungguh yang kucari hanya jalan menuju Rabb ku ibu, rabb qt semua. Tanpa meninggalkanmu

IBu andai kau tahu….andai kau tahu engkau pasti mendukungku kan….

Ku tak berharap kan kau hentikan langkah ku

Ibu maafkanlah aku yang selalu membuatmu khawatir ibu

Yang selalu membuatmu menunggu di depan pintu jika larut belum membawaku pulang ke tmpatmu

Ibu maafkanlah aku

Yang seringkali membuat mu khawatir dan menelfonku hingga berkali-kali jawabnya

Maafkan aku ibu

Yang seringkali terdiam dan tersenyum saat di Tanya pulang malam

Karena ku jelaskan pun malah membuatmu semakin mengkhawatirkanku

Tapi percayalah pada ku ibu

Aku takkan mengecewakan mu

Aku takkan membuatmu bersedih

Ku kan persembahkan yang terbaik untukmu

Jadi anak shaleh, pintar, rajin, dan semua yang membanggakan mu -sesuai ajaran islam tentunya-

Doa kan aku ibu agar ku istiqomah menjalaninya

Agar ilmu-ilmu ku bermanfaat nantinya fi dunya wal akhirat

Sungguh insyaAllah semua yang aku lakukan tak menyimpang dari ajaran Islam

Semua yang kulakukan insyaAllah untuk kemanfaatan dunia dan akhirat

Semua yang ku korbankan untuk mencari ridha Allah saja

Terimakasih ibu sudah menyayangiku selalu,mencintaiku, mengkhawatirkanku dan mendukungku sejauh ini…

Love you so much cos ALLAH ...

Cantik


Kecantikan paras rupa, indahnya pipa bak pauh dilayang, bibir merah umpama delima merekah, hidung yang mancung bagai seludang akan musnah andai tidak dihiasi pribadi dirinya dengan cahaya keimanan dan Islam.

Semua makhluk dimuka bumi ini asal kejadiannya adalah dari setetes air mani yang hina. Tiada perbedaan antara penilaian islam dalam menilai kecantikan setiap individu. Islam tidak pernah membedakan manusia berdasarkan hubungan darah, keturunan dan suku bangsa. Namun islam membedakannya berdasarkan taqwa kepada Allah T’ala.

Islam meletakkan ukuran kecantikan bukan pada raut wajahnya ayng manis, pada putih kuning kulitnya, tubuh atau sorotan mata yang menawan, tetapi biarlah hati dan juga akalnya yang cantik. Malah kecantikkan hatinya diletakkan paling utama, diikuti dengan kecantikkan akal dan akhir sekali barulah kecantikkan paras rupa.

Kecantikkan paras rupa ini ada atau tidak ada, sama saja di sisi Allah Ta’ala. “Sesungguhnya Rasulullah Saw berkata kepada Abu Dzar, “lihatlah sesungguhnya engkau tidak dinilai mulia karena kulit merah dan juga karena hitam, sebailknya mulianya kamu dengan sebab taqwa” (Riwayat Ahmad).

Islam mengukur kecantikkan dengan melihat kebersihan dari segala unsur yang bertepatan dengan ketentuan Allah Ta’ala.

Hati yang cantik adalah hati yang sangat sensitif terhadap Allah Ta’ala. Merasakkan kehebatan dan kebesaran Nya sehingga merasakan diri sangat hina dan lemah. Perasaan yang lahir ini menyingkirkan segala sifat-sifat ‘kesyaitanan’ dalam hati manusia seperti pemarah, ego, sombong, rakus dan sebagainya.

Setiap individu tidak akan merasakkan berbagai kerugian andaikan kecantikkan hati menjadi buruan setiap wanita. Bukannya Allah Ta’ala yang akan mendapat keuntungan tersebut, tetapi manusia itu sendiri. Diantaranya adalah :

1. Dihindarkan dari bahaya

Setiap wanita berkewajiban untuk melindungi paras rupanya sehingga tidak menjadi tontonan khalayak umum, lebih terselamatkan dari bahaya fitnah dan gangguan lainnya. Umpama intan berlian, seandainya dipertunujk-tunjukkan, akan menarik perhatian pencuri, dan begitulah sebalikknya.

2. Terhindar dari kemubadziran

Memburu kecantikan paras rupa memakan biaya yang sangat tinggi. Berbagai usaha yang dilakukan untuk mencari alat kecantikan wajah, make up, perawatan kulit, membesarkan sanggul dan bagian-bagian tertentu yang mungkin akan menarik perhatian orang kepadanya untuk menutup keburukkan yang dialaminya itu. Akan tetapi, memburu kecantikkan hati tidak memerlukn biaya yang tinggi. Sewajarnya uang yang digunakan untuk membeli alat kecantikan wajah dipergunakan untuk hal-hal yang lebih penting, seperti ; mendapat pendidikan yang baik, menolong fakir miskin, kerja-kerja yang bermanfaat untuk agama, masyarakat, bangsa dan negara.

3. Membina kasih sayang yang hakiki

Kecantikkan yang dinilai dari hati,ia tentu akan lebih kekal dibanding dengan kecantikan yang dinilai dari paras rupa. Kecantikkan hati tidak akan luput. Umpamanya, kasih sayang seorang suami terhadap istrinya karena hati atau akhlaknya akan kekal lama. Kunci kasih sayang dalam sebuah keluarga ataupun masyarakat adalah ikatan hati yang senantiasa berpaut antara satu sama lain.

4. Melahirkan masyarakat yang harmoni

Hati yang terdidik dalam mengejar kecantikkan yang sebenarnya akan dapat menyuburkan sifat-sifat terpuji seperti, pemurah, dabar, pemaaf lemah lembut, ridha atas pemberiaan Allah Ta’ala, cinta akhirat dan sebaginya. Allah meletakkan kecantikan hati sebagai buruan utama setiap wanita. Para hukama’ yang mengatakan “Bila baik wanita dala sebuah negara, maka baiklah negara tersebut”

Sesungguhnya ukuran kecantikkan wanita muslimah yang dapat dinilai dari kacamata islam yang sebenarnya ialah ;

- Dengan imannya yang mendalam, memakmurkan hatinya dan melapangkan dadanya serta menggerakkan syiarnya.

- Dengan akalnnya yang bijaksana dan fikiran yang bercahaya serta berpandangan yang luas

- Dengan tingkah laku dan akhlaknya yang mulia serta amalannya yang shalih.

- Dengan kecintaannya terhadap Allah Ta’ala senantiasa mengingatinya, melaksanakan segala perintahnya dan meninggalkan segala larangannya dan mengikuti dunnsh Rasulullah Saw

- Dengan ikhlas kepada suaminya dan memuliakannya serta bersolek utnuknya, mentadbir dan mentarbiyah anak-anak menjadi generasi yang cemerlang

- Mempunyai sifat-sifat mahmudah seperti, lemah lembut, kasih sayang, peramah, pemurah, dermawan dan sebagainya.

-from : majalah Mutiara Amaly-